Sabtu, 21 November 2015

Cerpen: Secercah Harapan


  Malam yang seperti biasanya. Yang hanya ditemani cahaya bulan. Kali ini ia berharap. Berharap tuhan mengabulkan permintaannya. Permintaan kecil itu...

  Duduk di teras rumah yang kecil itu. Rumah yang tidak sedap dipandang. Rumah yang bagaikan sarang tikus.

  Seandainya bisa, ia tidak akan tinggal di rumah ini. Namun bagaimana? Hanya ini yang bisa ia dapatkan. Lebih tepatnya ini yang tersisa.

  Tidak bisa ia harapkan lebih. Ia tidak mau terlalu bermimpi. Bisa bertahan hidup saja syukur!

  Tapi, apa ia tidak bisa meminta sedikit saja? Ia tidak menginginkan uang, mainan, atau hal-hal yang mewah. Hanya ingin ibu nya kembali. Kembali mengelus nya. Kembali memeluk nya. Kembali tersenyum padanya.

  Ia berjanji takkan menyakitinya lagi. Membuat ia menangis lagi. Merawatnya ketika ia sakit. Ia berjanji...

  Jadi, tolonglah...
Kabulkan permintaannya. Hanya itu saja, yang ia inginkan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar